Sunday 30 November 2014

Congcorang Si Belalang Sembah

Congcorang
Pernahkah kalian sewaktu kecil bermain dengan congcorang (sunda) atau belalang sembah (indonesia)? Gue dulu suka bermain dengan congcorang ini, biasanya gue sama temen-temen iseng nanyain dimana jodoh kita. Dengan sedikit sentuhan pada si congcorang dia akan menunjuk ke suatu arah. Tawa menggelegar ketika si congcorang menunjuk ke arah orang yang (katakanlah) absurd.

Congcorang atau belalang sembah itu sendiri merupakan sejenis serangga yang termasuk ke dalam ordo Mantodea. Disebut belalang sembah karena body language nya yang bersikap seolah-olah sedang menyembah. Nah sikap seolah-olah sedang "menyembah"  ini lah yang akan jadi point of view gue.

Dalam setiap keyakinan/kepercayaan/agama mempunyai "ujung tombak" dari keyakinan masing-masing untuk disembah. Sebelum era Islam, banyak orang yang menyembah berhala kemudian ketika wahyu Allah turun, banyak berhala yang dihancurkan karena itu merupakan suatu kesesatan.

Kembali ke masalah congcorang, dalam hal ini gue mengidentikan orang munafik dengan congcorang. Congcorang selalu menunjukka sikap "menyembah" nya di hadapan semua orang. Begitupun orang-orang munafik yang senantiasa menunjukkan kebaikan di hadapan orang. Ngomongin hadist lah, dalil lah, padahal gue tau isi leptopnya b*kep semua. Sedangkan congcorang, sebagai belalang "sembah"ternyata dia seorang karnnivora dimana dia memangsa jenis serangga lainnya (wikipedia), berbeda dengan belalang biasa yang memakan daun. Bahkan dia "menyembah" sambil makan, gila kan?

Ngomongin soal munafik tadi, sebenarnya itu hak setiap orang mereka mau berbuat apa di belakang kita yang penting ga mengganggu hidup gue. Tapi plis, biasa aja di depan gue! Gue lebih seneng sama orang yang apa adanya, gue ga peduli background dia kecuali kalo mengusik ketentraman gue. Gue pernah punya temen yang penampilannya kaya preman, tapi kalo ngomongin masalah agama jago banget. Sebaliknya ada juga yang penampilannya ustadz abis tapi...........

Ah sudahlah, sebenernya isi artikel ini ga begitu penting sih, cuma buat mengisi kekosongan waktu aja. Mungkin juga isi artikel ini kurang berkenan bagi beberapa pembaca, gue minta maaf untuk hal itu. Gue cuma pesen satu hal, jadilah diri kalian sendiri dan jangan ditutp-tutupi, karena dengan menjadi diri sendir itulah kalian akan menemukan teman sejati, atau pasangan sejati. MU

Related Articles

0 comments:

Post a Comment