Sunday 19 June 2016

Prosa untuk Mawar

Mawar...
Dalam dingin malam angin berhembus
Mengalir lembut diantara celah-celah rindu
Berbisik syahdu menentang pilu

Mawar...
Bersualah dengan rembulan
Bercengkerama bersama bintang
Karena padanya kutitipkan rasa

Mawar...
Jika nanti malam tak lagi sunyi
Biarkanlah jangkrik-jangkrik bernyanyi
Sebagai pengantar menuju mimpi

Kitto Mata Itsuka - Suatu Hari Nanti

Depapepe merupakan grup musik berasal dari Jepang yang kedua personelnya memainkan gitar akustik. Nama Depapepe sendiri berasal dari gabungan kedua nama pendek dari kedua personelnya. Yakni dengan menggabungkan kata overbite (artinya tonggos dalam bahasa Indonesia) dalam bahasa Jepang adalah Deppa, dan nama dari band Tokuoka sebelumnya yaitu Derupepe.

Saya mengenal Depapepe dari seorang teman, menarik memang ketika kita mendengarkan sebuah musik instrumental (tanpa lirik) karena kita bisa suka dengan lagu itu tanpa harus kita tahu arti didalamnya. Ada satu lagu Depapepe yang saya suka; Kitto Mata Itsuka (2006), ritmenya tidak terlalu cepat tapi tidak juga terlalu pelan dan sangat enak didengar kapanpun dalam suasana apapun. 

Berangkat dari melodinya yang indah, saya jadi penasaran sebenarnya 'Kitto Mata Itsuka' itu bercerita tentang apa sih? Dan lagi-lagi mbah google membantu saya menemukan jawabannya. Dari link ini akhirnya saya tahu kalau 'Kitto Mata Itsuka' itu jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia adalah 'Suatu Hari Nanti'.  Lagu ini mengisahkan tentang persahabatan dan kasih sayang. Dilihat dari liriknya, tokoh dalam lagu ini sangat menghargai persahabatannya, dia tidak ingin persahabatan itu selesai. Lagu ini juga dinyanyikan oleh grup asal Thailand bernama Singular yang featuring juga dengan Depapepenya. Seperti di video ini.


Ga ngerti kan? Tapi enak kan lagunya? Hehe..
Jangan khawatir, buat yang ga ngerti itu lirik artinya apa, ada yang sudah ditranslate ke dalam Bahasa Indonesia, dan hasilnya seperti ini :

---

Apakah itu salah satu kebetulan hidup,
atau takdir yang mentakdirkan bagimu untuk berada di sisiku.
Aku tidak tahu kapan jalan kita akan berakhir,
atau bagaimana hal-hal akan berubah.
Yang penting adalah sekarang.

Aku menghargai semua yang kita miliki.
Aku akan membuat sebagian besar waktu, kita habiskan bersama.
Sehingga sama-berharga di hatiku.
Ketika kamu dan aku harus pergi,
Karena aku tidak tahu kapan kita akan bersama atau terpisah.

Kita, memiliki kenangan yang indah untuk hari ketika kita merasa kesepian.
Kita, punya mimpi manis cerita kita pada malam ketika kita merasa sedih.

Demi esok, jika kita tidak bertemu kembali,
Nikmati saat-saat di hari-hari bahagia.
Kata-kata dan iringan yang berasal dari perasaan,
meskipun tidak pernah banyak, bagiku itu tidak masalah.

Demi masa depan, jika kita tidak bertemu lagi,
Biarkan hal-hal bersinar melalui lirik yang disusun hati kita.
Sehingga jika setiap hari kita harus terpisah,
Kita akan melihat satu sama lain sekali lagi,


---

Artikel ini untuk kamu yang pernah kuberitahu lagu ini dan belum sempat kujelaskan apa artinya. Kamu suka lirik yang mana? Kalau aku suka yang ini :

Kita, memiliki kenangan yang indah untuk hari ketika kita merasa kesepian.
Kita, punya mimpi manis cerita kita pada malam ketika kita merasa sedih.

Saturday 18 June 2016

Mozaik

Pagi ini inspirasi abu-abu, tak jelas. Maksud hati ingin posting tulisan sendiri, apa daya otak tak sampai. Akhirnya daripada ga posting sama sekali, browsinglah. Dan aku menemukan sebuah karya dari kawan lama. Karyanya juga sudah lama, karena sepertinya akhir-akhir ini dia sudah tidak posting lagi, atau dia lupa password akunnya sendiri. :D

Mozaik, begitu ia memberikan judul terhadap tulisannya. Sebuah prosa singkat yang bercerita tentang rahasia Tuhan. Cekidot...

Kamu tahu, mungkin Tuhan adalah sebuah rahasia besar. Ia terkadang memberikan petunjuk demi petunjuk melalui firasat dan ketidakbiasaan. Kita mengumpulkan mozaik demi mozaik dan mengambil kesimpulan. Terkadang berbeda, terkadang sepakat. Tapi Tuhan tetaplah menjadi rahasia. Kamu tahu, Ia sedang mengajak kita bermain tebak-tebakan.

Mozaik Tuhan itu, kadang hadir dalam wujud seseorang. Dan mozaik yang tak terbantahkan dan tak terhindarkan adalah kamu. Semua tentang kamu adalah rahasia besar yang menggantung di ubun-ubun. Ah, tidak. Bahkan mungkin setiap pertemuan adalah (memang) rahasia yang paling mendasar. Setiap pertemuan mengajak kita bermain tebak-tebakan.

Aku dulu pernah bilang, setiap perpisahan akan selalu memikul satu pertemuan lain. Dan kenapa yang kutemukan adalah kamu, itu juga rahasia Tuhan. Dan Tuhan sendiri adalah rahasia. Jadi rahasia memberi kita rahasia supaya tetap menjadi rahasia. Ini membingungkan. Maksudku, benarkah Tuhan mempertemukan kita untuk sekedar menjadi rahasia saja?


Benarkah Tuhan mempertemukan kita untuk sekedar menjadi rahasia saja? :)

Diujung Pelangi

Gemerisik angin bernyanyi diantara dedauan dan menghempas embun pagi. Dingin. Dari teras rumah kutatap mentari yang mengintip di balik mega. Jingga yang indah. Dari dapur terdengar suara sendok yg memukul dinding-dinding cangkir, melarutkan pahitnya serbuk kopi dan manisnya gula.

"Di pagi sedingin ini enaknya minum secangkir kopi yang hangat." ujar paman sembari membawa dua cangkir kopi.

"Terima kasih paman."

"Apa yang sedang kau pikirkan nak?"

"Pelangi. Aku sudah lama tak melihat pelangi paman."

"Paman heran. Kenapa kau harus menanti pelangi yang datang begitu singkat?" tanya paman dengan seruput kopi pertamanya.

"Karena dia indah. Walau aku tak pernah tau kapan dia akan datang, dan berapa lama aku bisa menatapnya."

"Hidupmu terlalu singkat jika kau hanya duduk menanti pelangi yang bahkan ia tak pernah tahu bahwa kau menantikannya."

"Aku tahu paman. Aku tak menantikannya, aku hanya merindukannya."

Embun pagi mulai menguap terhempas riuh angin dan hangatnya mentari. Kopiku dingin tak tersentuh. Sejenak aku teringat sekantung bibit mawar yang diberikan oleh lelaki paruh baya yang kutemui di kebun mawar.

"Paman, sulitkah menanam biji mawar ini?"

"Tentu tidak. Kau hanya perlu menanamnya di tanah, disiram setiap hari, dan diberi pupuk."

"Lalu berapa lama mereka tumbuh?"

"Jangan bertanya berapa lama akan tumbuh, tapi pikirkanlah bagaimana mawar itu akan tumbuh nanti. Apa kau sanggup menyiraminya setiap hari? Apa kau sanggup menyiangi rumput-rumput liar disekitarnya? Dan apa kau siap tergores duri saat kau membersihkan daun dan ranting-ranting yang kering?"

Kusimpan kembali bibit mawar itu, lalu kuteguk kopiku yang sudah dingin. Pelangi memang tak datang pagi ini, tapi aku percaya ia akan datang suatu saat nanti. Dan untukmu pelangi, aku masih disini. Menunggumu datang untuk bercengkerama, berbicara tentang waktu yang terlewatkan. Aku menunggumu, diujung pelangi.



Jika kau tak dapat melihat pelangi, setidaknya kau bisa melihat awan yang akan selalu ada meski kau tak pernah merindukannya.

Wednesday 15 June 2016

Studi Kasus : Siapa yang Anda Pilih?

Mungkin bagi Anda studi kasus di bawah ini tidaklah penting, begitupun menurut saya pada awalnya. Tapi ketika saya membaca postingan ini di sumber aslinya, saya menjadi sadar betapa egoisnya saya. Silahkan bagi Anda yang mempunyai waktu luang, baca studi kasus di bawah, lalu tulis jawaban Anda di kolom komentar.

Anda sedang mengendarai motor ditengah malam gelap gulita dan hujan lebat di sebuah daerah yang penduduknya sedang diungsikan semuanya karena bencana banjir. Pemerintah setempat hanya bisa memberikan bantuan 1 buah bis yang saat ini juga sedang mengangkut orang-orang ke kota terdekat. Saat itu juga anda melewati sebuah perhentian Bis satu-satunya didaerah itu. Di perhentian Bis itu Anda melihat 3 orang yang merupakan orang terakhir di daerah itu yang sedang menunggu kedatangan Bis :
- Seorang nenek tua yang sekarat,
- Seorang dokter yang pernah menyelamatkan hidup Anda sebelumnya,
- Seseorang yang selama ini menjadi idaman hati Anda dan akhirnya Anda temukan.

Anda hanya bisa mengajak satu orang untuk dibonceng Anda, siapakah yang akan Anda ajak ? Dan jelaskan jawaban Anda mengapa Anda melakukan itu. Sebelum Anda menjawab, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan:

* Seharusnya Anda menolong nenek tua itu dulu karena dia sudah sekarat. Jika tidak segera ditolong akan meninggal. Namun, kalo dipikir-pikir, orang yang sudah tua memang sudah mendekati ajalnya. Sedangkan yang lainnya masih sangat muda dan harapan hidup kedepannya masih panjang.

* Dokter itu pernah menyelamatkan hidup Anda. Inilah saat yang tepat untuk membalas budi kepadanya... Tapi kalo dipikir, kalo sekedar membalas budi bisa lain waktu khan.... Namun, kita tidak akan pernah tahu kapan kita mendapatkan kesempatan itu lagi.

* Mendapatkan idaman hati adalah hal yang sangat langka.. Jika kali ini Anda lewatkan, mungkin Anda tidak akan pernah ketemu dia lagi. Dan impian Anda akan kandas selamanya.

Diam Membuat Kita Mati - Filosofi Ikan Hiu dan Salmon

Hiu vs Salmon
Untuk masakan Jepang, kita tahu bahwa ikan salmon akan lebih enak untuk dinikmati jika ikan tersebut masih dalam keadaan hidup saat hendak diolah untuk disajikan. Jauh lebih nikmat dibandingkan dengan ikan salmon yang sudah diawetkan dengan es..

Itu sebabnya para nelayan selalu memasukkan salmon tangkapannya ke suatu kolam buatan agar dalam perjalanan menuju daratan salmon-salmon tersebut tetap hidup.
Meski demikian pada kenyataannya banyak salmon yang mati di kolam buatan tersebut..

Bagaimana cara mereka menyiasatinya..??
Para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil dikolam tersebut.. Ajaib..!!
Hiu kecil tersebut 'memaksa' salmon-salmon itu terus bergerak agar jangan sampai dimangsa..
Akibatnya jumlah salmon yang mati justru menjadi sangat sedikit..!!

Diam membuat kita mati..!

Bergerak membuat kita hidup...!!


Apa yang membuat kita diam??
Saat tidak ada masalah dalam hidup dan saat kita berada dalam zona nyaman..
Situasi seperti ini kerap membuat kita terlena..
Begitu terlenanya sehingga kita tidak sadar bahwa kita telah mati..!!
Ironis, bukan..??

Apa yang membuat kita bergerak..??
Masalah.. Tekanan Hidup.. dan Tekanan Kerja..
Saat masalah datang secara otomatis naluri kita membuat kita bergerak aktif dan berusaha mengatasi semua pergumulan hidup itu..
Tidak hanya itu, kita menjadi kreatif, dan potensi diri kitapun menjadi berkembang luar biasa..
Ingatlah bahwa kita akan bisa belajar banyak dalam hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup..

Itu sebabnya syukurilah 'hiu kecil' yg terus memaksa kita untuk bergerak dan tetap survive..

Masalah hidup adalah baik, karena itulah yang membuat kita terus bergerak. Hiu-hiu kecil itu bisa diumpamakan siapa dan apa saja dalam hidup kita...

Jangan jatuh walaupun kita dijatuhkan oleh orang lain. Justru efeknya bisa membuat kita bangkit menjadi luar biasa...

sumber : http://www.kisahinspiratif.info/ka/02.php


Bergeraklah, karena kita hidup di bumi yang terus berputar - Mangubay

Selingan Malam

Percakapan suami-istri di suatu pagi dalam keadaan buru-buru karena udah kesiangan untuk berangkat ke kantor

Mama: Pa, kok buru-buru sih?

Papa: iya ditunggu meeting di kantor

Mama: korannya gak dibaca dulu?

Papa: gak usahlah, di kantor juga ada

Mama: apa gak sarapan dulu?

Papa: nanti di kantor juga ada

Mama: kopinya gak diminum?

Papa: gak usahlaaah, di kantor juga ada

Mama: gak cium Mama dulu niih?

Papa: gak usahlah, di kantor juga ad…da… (uuppsss…)

Mama: Golok Mana GoloK